Jumat, 2024-03-29, 2:51 AM
Coretan And-U
         Menyenangkan saat berbagi pengalaman
Welcome Guest | RSS
Site menu
Login form
Kategori CoretanKu
Pemrograman Delphi [6]
Database [1]
HP [0]
Elektro [2]
Puisi Ku [3]
Digital Imaging [0]
Kategori Download
Free File Aplikasi [5]
Free Project Downloads [5]
DOTA MAP Downloads [2]
Gratis tentunya
Kalender
Site friends
  • Bikin Web di uCoz
  • piere.dikti.net
  • piere-blog.blogspot.com
  • Main » Articles » Elektro

    Setetes pengertian Teknik Kendali
         Teknik Kendali (Control Engineering) adalah bidang ilmu keteknikan yang mempelajari sistem-sistem kendali (Control Systems). 

         Peralatan dalam bidang Teknik Telekomunikasi yang memanfaatkan konsep kestabilan sistem Kendali dalam perancangannya misalnya pada osilator. Perangkat pemandu (“tracking”) arahan antenna, posisi satelit, PLL (Phase Locked Loop) dan AGC (Automatic Gain Control) adalah beberapa contoh saja dari penerapan konsep systemKendali dalam sistem-sistem telekomunikasi. Dari konsentrasi Teknik Elektronika, system instrumentasi elektronika umumnya merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari sistem Kendali, sedangkan pada sistem – system Kendali digital, Teknik Komputer berperan dalam rancangan pengendali digital (digital controller).


    Gambar 1
    Konfigurasi Dasr sistem kendali


         sistem Kendali, yang merupakan fokus pengkajian bidang Teknik Kendali, pada umumnya digambarkan sebagai sistem apa saja (tidak terbatas hanya sistem - sistem yang terkait langsung dengan bidang kajian Teknik Elektro) yang dapat di-identifikasi atau ditengarai terdiri dari minimal 2 (dua) bagian utama, yaitu:

    1. Bagian (atau Sub- sistem) Kendalian atau yang dikendalikan (Plant), yang bisa merupakan peralatan, perangkat, atau proses yang menghasilkan luaran (output, hasil, produk, isyarat luaran, output signal) karena dikendalikan oleh bagian pengendali.

    2. Bagian (atau Sub- sistem) Pengendali (Controller), yang juga bisa merupakan peralatan, perangkat, atau proses yang menghasilkan isyarat Kendali (control signal) untuk mengendalikan kendalian.

         Jadi secara konseptual, konfigurasi dari sistem Kendali dapat digambarkan seperti pada Gambar 1. Selain isyarat luaran (output signal) dan isyarat Kendali (control signal) suatu sistemKendali sering dilengkapi (walau pun tidak harus demikian) dengan isyarat umpan-balik (feedback signal) yang dalam operasinya dibandingkan dengan suatu isyarat masukan acuan (reference input signal) atau perintah (command) atau set-point, agar pengendali dapat menghasilkan isyarat Kendali yang mengendalikan kendalian sampai menghasilkan luaran yang diharapkan. sistemKendali demikian biasa dikategorikan sebagai sistem-sistemKendali (dengan) Umpan-Balik (Feedback Control Systems). Tidak semua sistemKendali merupakan sistemKendali dengan umpan-balik, banyak juga sistemKendali yang beroperasi tanpa umpan-balik.


    Gambar 2
    Sistem Operasi "Pete-Pete" Sebagai Suatu Sistem Kendali


         Dengan batasan atau definisi sistemKendali sebagaimana yang diuraikan di atas, dengan mudah kita dapat meng-identifikasi berbagai sistemKendali yang beroperasi di sekeliling kita dalam kehidupan sehari-hari. Pesawat penerima siaran televisi, misalnya dapat diidentifikasi sebagai suatu sistemKendali, dengan pesawat televisi-nya sebagai bagian kendalian dan perangkat remote-control yang dipegang oleh salah seorang pemirsa sebagai bagian pengendali-nya. Gerakan jari-jari si pemegang remote-control diterjemahkan sebagai isyarat Kendali, sedangkan apa yang dilihat di layar televisi merupakan luaran sekaligus isyarat umpan balik.

         Contoh lain dari suatu perangkat yang dapat di-identifikasi sebagai suatu sistemKendali adalah perangkat penyejuk ruangan (Air Conditioning Unit, AC). Luaran yang diharapkan akan dihasilkan adalah suhu ruangan yang sejuk. Perangkat AC ini akan menyala bila suhu ruangan memanas, dan akan padam jika sudah cukup sejuk. Pengguna cukup mengatur “set-point” suhu ruangan yang diinginkan pada bagian pengendali (ada juga yang berupa remote control seperti pada pesawat televisi), kemudian suatu sistemKendali yang disebut “thermostat” akan mengatur nyala dan padam-nya pendingin ruangan secara otomatis. Suatu sistemKendali yang peran manusia di dalam operasi-nya sangat kurang atau tidak ada (terbatas hanya pada pengaturan set-point atau isyarat masukan acuan saja) – seperti pada sistemAC di atas – disebut sistemsistemKendali otomatis (automatic control systems), sedangkan sistemKendali yang peranan manusia dalam peng-operasiannya sangat besar – seperti pada sistem penerima televisi dengan remote-control yang diuraikan sebelumnya -  disebut sistemKendali manual (manual control systems). Pesawat terbang modern umumnya dapat dikemudikan secara otomatis dengan sistem auto-pilot  sehingga seorang pilot tinggal memasukkan data-data penerbangan ke dalam suatu sistem komputer, kemudian tinggal mengawasi pesawatnya tinggal landas dan mendarat secara otomatis (peristiwa World Trade Center 11 September 2001 memperlihatkan bahwa suatu pesawat terbang dapat secara otomatis diarahkan untuk terbang menabrak gedung pencakar langit secara akurat, atau mendarat di gedung Pentagon). Bagaimana dengan angkot (angkutan kota) yang di Makassar disebut “pete-pete”? Dapatkah pete-pete dikemudikan secara otomatis? Gambar 2 dapat membantu pembaca untuk meng-identifikasi beroperasinya pete-pete sebagai suatu sistemKendali.

         Pete-pete hanya dapat beroperasi bila dikendalikan oleh supir-nya (belum ada pete-pete yang bisa beroperasi secara otomatis tanpa supir). Luaran yang dihasilkan dari beroperasinya pete-pete dapat di-identifikasi sebagai “isyarat luaran” (output signal, no. 1), yaitu misalnya:
    1. Penumpang yang diantarkan sampai ke tujuannya
    2. Uang setoran untuk pemilik pete-pete (kalau supir pete-pete bukan pemilik pete-pete tersebut)
    3. Pendapatan untuk supir pete-pete
    4. Jalan yang macet akibat terlalu banyak supir pete-pete yang tidak disiplin
    5. Retribusi yang dipungut sebagai pendapatan daerah
    6. Dan lain-lain (silakan pembaca memikirkan hal-hal lain yang merupakan produk dari beroperasinya pete-pete, baik produk utama mau pun produk sampingan-nya).

         Supir pete-pete mengendalikan pete-petenya dengan “isyarat Kendali” (control signal, no. 2), misalnya:
    1. Tangan yang memegang kemudi untuk mengarahkan jalannya pete-pete.
    2. Kaki kanan yang menekan pedal gas untuk mempercepat jalannya pete-pete, dan sewaktu-waktu menginjak rem bila diperlukan.
    3. Kaki kiri untuk menginjak kopling jika tangan kiri akan memindahkan gigi versneling
    4. Menerima pembayaran ongkos dari penumpang yang turun, termasuk menyediakan uang kembaliannya.
    5. Membunyikan klakson, menyalakan lampu tanda akan membelok, menghidupkan penyapu hujan, membunyikan cassette tape-recorder ………..
    6. Dan lain-lain (silakan pembaca memikirkan hal-hal lain yang dilakukan oleh supir pete-pete dalam mengendalikan beroperasinya pete-petenya).

         “Isyarat umpan-balik” (feedback signal, no. 3) adalah semua yang dirasakan oleh panca-indera supir pete-pete sehingga berpengaruh pada caranya mengendalikan pete-pete-nya, misalnya:
    1. Semua yang dilihat oleh supir pete-pete melalui kaca depan dan kaca spion, termasuk keadaan lalu-lintas, tanda-tanda lalu-lintas, calon penumpang yang memberi tanda akan ikut menumpang, dan lain-lain.
    2. Semua yang dilihat oleh supir pete-pete pada “dashboard” di pete-pete-nya seperti : speedometer (alat ukur kecepatan laju pete-pete), indikator sisa bahan-bakar yang tersedia, temperatur mesin, dan lain-lain.
    3. Semua yang didengar dengan telinga-nya, klakson dari pete-pete dan kendaraan lain, suara mesin yang tidak normal, suara peluit polisi, dan lain-lain.
    4. Semua yang dirasakan oleh indera peraba dan perasa, misalnya rasa gerah (sehingga harus menurunkan kaca jendela untuk mendapat angin segar), rasa haus (sehingga harus berhenti membeli air dalam kemasan), dan lain-lain. Silakan pembaca merenungkan hal-hal lain yang mungkin ter-indera-kan oleh seorang supir pete-pete ketika mengendalikan pete-pete yang sedang dioperasikannya.

         Yang dimaksud dengan “isyarat masukan acuan” (reference input signal, no. 4) adalah semua hal yang dijadikan acuan oleh supir pete-pete dalam mengendalikan pete-pete-nya, misalnya:
    1. Peraturan-peraturan lalu-lintas di jalan raya.
    2. Jalur operasi pete-pete (route).
    3. Perjanjian-perjanjian dengan pemilik pete-pete.
    4. Permintaan penumpang, singgah di mana atau ikut sampai di mana.
    5. Dan lain-lain (silakan pembaca merenungkan sendiri).
     
         Dengan demikian, bagi seorang ahli Teknik Kendali (Control Engineer), banyak hal dalam hidup ini yang dapat dilihat sebagai suatu sistemKendali. Dalam analisis dan desain sistem-sistemKendali amat penting terlebih dahulu meng-dentifikasi mana bagian yang menjadi sub-sistem kendalian (plant) dan mana yang menjadi sub-sistem pengendali (controller) dalam sistemKendali yang sedang di-analisis atau di-desain tersebut. Biasanya lebih mudah meng-identifikasi terlebih dahulu sub-sistem kendalian-nya, yaitu sub-sistem yang menghasilkan luaran (output). Setelah itu, dengan mudah dapat diketahui (isyarat) Kendali (control)-nya, yaitu yang menjadi masukan (input) dari sub-sistem kendalian. Isyarat Kendali ini dihasilkan dari bagian atau sub-sistem pengendali berdasarkan masukan acuan dan umpan-balik, sedemikian rupa sehingga jika diberikan pada bagian kendalian, akan dihasilkan luaran yang diharapkan. Dalam sistemKendali pada umumnya, bagian kendalian sudah “given” (tersedia apa adanya), tidak bisa “diapa-apakan” lagi sehingga pada dasarnya suatu pengendali dirancang untuk menghasilkan isyarat Kendali yang sesuai supaya kendalian menghasilkan luaran yang diharapkan.


    Gambar 3
    Aplikasi Phase Locked Loop (PLL) dalam detektor isyarat FM

    Category: Elektro | Added by: ArtrashBoy (2009-06-16)
    Views: 15804 | Comments: 1 | Tags: Setetes pengertian Teknik Kendali | Rating: 5.0/1 |
    Total comments: 1
    1 nureelolice  
    0
    51c1b398db57e@deminyx.eu

    Only registered users can add comments.
    [ Registration | Login ]
    Pencarian
    Corentan Entry
    Pengulangan menggunakan "for" untuk tabel perkalian atau pertambahan (30520)
    Show or Hide Icon Desktop (12446)
    Menampilkan Nama, Bentuk dan Jumlah Font Text yg terinstal (11105)
    Contoh Rectangle, Style, Color (10105)
    Sekilas tentang OP AMP (11102)
    Tulisan Tanpa Makna "Malam PanjangKu" (11308)
    Tulisan Tanpa Makna "Me Vs Me" (8859)
    Tulisan Tanpa Makna "Forbiden Kingdom" (9705)
    Setetes pengertian Teknik Kendali (15804)
    Pengertian Database ato Basis Data (Dasar) (10941)
    Log off, shut down, restart ato reboot Pake delphi?? Bisa ko.. (9968)
    Mengolah TmediaPlayer delphi menjadi musik ato video player sederhana (66644)
    Statistics

    Total online: 1
    Guests: 1
    Users: 0
    Bookmark and Share
    Copyright © 2024, And-U Site
    Powered by uCoz