Secara umum pengunaan IC mensyaratkan pengelompokan sesuai dengan spesifikasi sebelum digunakan. Salah satu bagian dari spesifikasi tersebut adalah tipe penguat (amplifier) yang dalam pengunaannya dipakai dalam blok pengkondisian sinyal. Komponen ini di sebut operational Amplifier (op amp).
Karakteristik Op Amp
Simbol yang umum dapat kita lihat di bawah ini, dengan input noninverting (+), inverting (-) dan output.
Gambar 1 Simbol OP AMP
Ideal Op amp bila V1 > V2 maka Vo saturasi positif dan bila kebalikannya maka Vo saturasi negatif. Impedansi antara input
adalah tak terhingga, dan memiliki impedansi output yang nol. Namun
dalam pengunaannya di gunakan rangkaian feedback.
Karakteristik OP Amp adalah:
1. Input Offset Voltage Dalam beberapa kasus output OP Amp tidak nol ketika tegangan input nol
2. Input Offset Current Tegangan input diperlukan untuk mengenolkan tegangangan input
3. Input Bias Current Ini adalah nilai rata2 dari dua arus input untuk menghasilkan tegangan output menjadi nol.
4. Slew Rate Jika tegangan secara tiba tiba di berikan pada input OP Amp, Output akan saturasi kenilai maksimum. Untuk input step slew rate adalah laju dimana output berubah menjadi harga saturasi (V/ms).
AplikasiOp amp.
Secara umum op amp membutuhkan bipolar power supply, +Vs dan –V, yang memiliki harga yang sama, biasanay harganya bervariasi dengan range 9V sampai 15V. Untuk kompensasi input offset current dengan cara memberi harga resistansi pada kedua inputnya adalah sama.
Differential Instrumentation Amplifier
Banyak system pengukuran dan kontrol yang perbedaan antara dua tegangan perlu di kondisikan. Salah satu contohnya adalah output dari jembatan Wheatstone dimana tegangan yang dihasilkan adalah
DV = Va – Vb
Sebuah diferensial amplifier ideal akan menghasilkan tegangan keluaran dengan persamaan :
Vout = A (Va – Vb)
Dimana A adalah penguatan differensial dan Va dan Vb adalah tegangan masukan. Amplifier ini banyak digunakan dalam instrumentasi dan pengukuran. Common Mode Rejection Perlu diingat bahwa tegangan keluaran seperti yang diperlihatkan persamaan di atas tidak tergantung dari polaritas dari kedua tegangan keluaran, tetapi tergantung dari perbedaannya.Untuk mendefinisikan tingkat dimana differensial amplifier mencapai ideal kita menggunakan definisi ini: Common mode input adalah rata rata dari tegangan input yang dimasukan pada kedua terminal input.
Sebuah differensial amplifier yang idel tidak akan mempunyai harga output yang tergantung dari harga tegangan common mode ini. Hingga Acm akan sama dengan nol.
CMMR (Common Mode Rejection Mode) dari sebuah differential amplifier adalah perbandingan antara penguatan differential dengan common mode. Maka semakin besar harga CMMR atau CMR maka semakin baik differential amplifier tersebut.